Sebuah perpisahan kini menjadi kembali,
Awalnya menyangi lalu timbul dengan rasa membenci.
2 sepasang kekasih, mencari sebuah arti makna dari kata " Perpisahan " perpisahan yang amat pahit.
3 Bulan telah berlalu, semenjak aku pergi ke New York dan Raja Ampat. kini aku kembali kejakarta dan sekarang beberapa tugasku mulai bermunculan, sebuah lembaran baru kini menanti.
akhir akhir ini, aku mempunyai aktifitas baru. aktifitas yang menurutku begituh rumit " Biola " ya, itulah aktifitas baru akhir akhir ini. 2 minggu sebelumnya, aku sempat bertemu temanku disebuah restaurant jakarta ia adalah " Roby " berbicara dengan beberapa pengalamannya, aku sangat mengaguminya. dia menceritakan banyak hal padaku, dari masa pahitnya hingga sekarang ia mendapatkan masa manisnya, masa dimana uang yang datang kearahnya.
ROBY TEMAN LAMAKU
Roby mengalami masa pahitnya, disaat itu ayahnya mempunyai sebuah perusahaan perhotelan, namun perusahaannya tidak dalam masa jaya yang lama. Perusahaan ayahnya mengalami kerisis dan bangkrut. hutang hutang hutang dan hutang setiap harinya, semua barang bahkan rumahnya telah disita oleh bank, roby dan ayahnya hanya tinggal disebuah gubuk, gubuk yang kotor dan gelap. tanpa ada lampu dan beberapa cahaya , roby selalu berdoa setiap harinya agar kelak masa depannya akan menjadi cerah sesuai yang ia inginkan, dipagi hari roby berjalan mengarah kesebuah perumahan, perumahan yang indah perumahan yang mewah. Roby melihat sebuah biola bekas ditongsampah lantas roby mengambil, dan mengelapnya. Roby menyukainya, kebetulan sekali waktu dimasa jaya ayahnya roby sempat belajar tentang biola, hingga 4 tahun lamanya roby belajar biola, hingga sekarangpun roby masih bisa untuk memainkannya. Roby membawa biola itu kerumahnya, memainkannya dengan nada yang ia ingat sungguh nada yang indah.
Roby mulai berfikir, bagaimana kalau bakatnya bisa mencari sebuah uang. Lantas tanpa pikir panjang roby pergi ke kota, memainkan biola dipinggir jalan dengan nada indahnya, banyak yang meliat roby, roby senang.
Menit demi menit, waktu demi waktu roby selalu memainkan biolanya dipinggir jalan sampai suatu seketika, roby melihat sebuah poster perlombaan pentas biola yang diadakan di Surabaya. Ragu dan takut yang ia rasakan saat itu, roby sempat membilang kepada ayahnya " ayah liat ini " kata roby sambil mengasih unjuk poster perlombaannya dihadapan ayahnya. Ayah roby tersenyum, ia menyetujuinya, namun roby masih terlihat takut dan ragu. Ayahnya menupuk pundaknya dan berkata " Nak.. ini bakatmu, ayah tau kau bisa, lakukanlah sebisamu " roby tersenyum dan ia mulai mengemaskan barangnya untuk pergi kesurabaya bersama ayahnya
1 hari penuh perjalanan ke surabaya dengan mobil sewaan dari teman ayahnya roby, roby selalu berlatih ketika dalam perjalanan menuju surabaya. Hingga pada akhirnya roby sampai ditempat tujuan.
Roby turun dari mobil bersama ayahnya dari arah parkiran, melihat situasi yang ada disanah dan roby terkejut karena dia melihat semua pemain menggunakan baju yang bagus dan beberapa perlekapan yang layak untuk digunakan ketika perlombaan nanti, roby hanya bisa melihat kebawah dan percaya diri kalau dia akan menang. Roby percaya dengan sebuah harapan, ya itulah roby temanku.

0 comments:
Post a Comment