Hai, apa kabar?
akhirnya aku menuliskan kembali tentang seseorang, seseorang yang sekarang sedang belajar tanpa sepengetahuannya aku menulis tentang dia, Dina Azhara. Aku memanggilnya dina
aku akan melanjutkan kembali, waktu itu aku sedang diwarnet dan sekarang juga masih. Memakai jaket berwarna biru putih hitam dengan rambut yang kusut dan belum mandi tentunya hehehe
oke, ini kisahku dengannya.
JUNI
Dibulan juni, aku menembaknya maksudku aku menyatakan kalau aku ingin berhubungan dengannya tanda kutip " Pacar " ya hanya itu, hanya saja disaat itu aku kira tidak diterima sebab aku nembaknya blak blakan
{ blak blakan = secara mendadak }
aku bilang di vn { Voice Note } " Lu mau gak jadi pacar gue " kataku dengan senyum dikejauhan, disaat itu aku sedang dirumah dan kebetulan aku chattan dengan dia menggunakan kosakata yang dipakai oleh anak jaman sekarang " elu, gue, elu, gue " hehehe maafkan aku sebelumnya kalau tidak sopan untuk menyatakan soal itu, sebab disaat itu aku juga sedang labil, tidak taunya malah diterima. Dengan wajah yang kaget dan rasa senengnya aku bilang kepadanya " eh ini serius kamu mau nerima aku? " kataku dengan senyuman dikejauhan, akupun mulai menggunakan kata halus secara perlahan.
" ia, bener aku mau jadi pacar kamu " kata dina dengan ekpresi senangnya, aku yakin dia disaat itu senang, menurutku entahlah menurutnya
pada akhirnya kita menjalani sebuah hubungan, hingga sekarang. Ini indah, kenapa tidak dari awal saja aku menembaknya? Oh sudah, aku sudah melakukannya sebelum itu, namun tidak bisa kuperjelas untuk saat ini, nanti kalau aku lagi mau aku akan memperjelas.
Ketika aku berhubungan dengannya, banyak cerita didalam bulan juni. Aku senang, bisa mengenalnya bahkan aku sudah mengenal keluarga besarnya " Keluarga ABAH " ya itu dia, keren. Ini baru pertama kalinya aku diperkenalkan dengan keluarganya. Kau tau tidak rasanya seperti apa?
aku serasa mau ketawa ketika mengingatnya, aku serasa seperti bertemu dengan Mr. Gozalli
Mr. Gozali adalah guru bahasa inggris ketika aku menduduki bangku dikelas 12, bagi anak anak Mr.Gozalli adalah guru killer yang mana, sekali kalian tidak membawa kamus bahasa inggris kalian mau tidak mau harus mencarinya dikelas lain. Bahkan aku pernah tidak membawa kamus pada saat itu, aku mencari kebawah, Mr. Gozalli selalu memberikan waktu untuk mencarinya kalaupun lebih dari waktu itu aku akan ditanyakan disitulah aku seperti disidang layaknya kasus sianida mirna, hahaha
ini membuatku tersenyum ketika mengulang cerita diwaktu smk, ah sungguh indah
aku akan membahas soal Mr.Gozalli dilain waktu, singkatnya dia adalah guru killer
tadih baru sampai mana? aku lupa
oh iya baru sampai keluarga besar, iya aku diperkenalkan dengan keluarga besar. Ekpresiku disaat itu benar benar gugup, aku takut. Jika kau diposisiku aku yakin kau juga akan seperti itu hahaha
tapi aku mulai memberanikan diri, aku pasang muka biasa biasa saja biar dikira aku tidak kaku untuk berbicara kepada siapapun
KELUARGA BESAR
kau tau?, ketika aku naik motor dengannya kaca bagian yang kanan aku arahkan keatas sedikit agar aku bisa melihatnya ketika berbicara, dan dia juga melihatku ketika aku sedang ketakutan hahaha
" Iya aku takut, takut digigit " kataku sambil bercanda dimotor dengannya, " ih enggak, mereka gak gigit kok emangnya zombie apa? " kata dina sambil memukul helmku, " kalau mereka zombie?, kamu apa? " kataku dengan nada yang polos, " aku drakula hahaha " kata dina dengan ketawanya, aku juga ikut ketawa
senang rasanya bisa bercanda bareng dimotor, tenang aku bisa melihat kedepan juga kok. Maksudku aku fokus kedepan juga dan bercanda dengan dina juga. Itulah taktik ku ketika sedang berboncengan dimotor dengannya
tak lama dari itu, aku dan dina sampai dirumah abah. Aku bilang dengnnya sambil menurunkan standar motor " aku turun nih?, aku disinih aja " kataku dengan wajah gugup, " kamu laki apa perempuan? " kata dina dengan wajah serius, " aku wadon " kataku dengan ketawa, dina juga.
{ wadon = perempuan }
" hayuu masuk, udah dipanggil tuh " kata dina sambil mengajakku kedalam, " i..iya aku masuk " kataku dengan wajah gugup.
Dan akhirnya aku masuk " Assalamu'alaikum " kata dina, aku juga ikutan.
aku dan dina duduk beda beberapa jarak dengannya, karena aku tidak mau dipandang yang macam macam dengan keluarga besarnya. Lalu aku keluar, dina juga ikutan tapi secara bergantian
" kamu kenapa ikut aku, masuk aja didalam. Aku disinih aja " kataku berbicara dengan dina disaat dia sampai dipintu depan, " kamu tadih juga ikutin aku? " kata dina dengan wajah yang polos,
" kapan? " kataku membalasnya, " tadih pas waktu salam " dina ketawa, aku ketawa sedikit dan dia ngomel " kok sedikit ketawanya? " kata dina sambil memasang muka cuek, " sinih duduk.. aku buatin teh " kataku sambil bercanda dengannya, " kamuh nyindir aku? " kata dina dengan wajah polosnya, " enggak aku gak nyindir kamu " kataku sambil memegang handphone, " itu kamu bilang buatin teh, kan kaya kesindir " kata dina, dia ngedumel. Aku ketawa, dina masih ngedumel
" handphonenya simpen " kata dina sambil ngedumel, " kamu kan sama aku, bukan sama handphone simpen gak!? " kata dina dengan waja ngedumelnya. Lantas tanpa pikir panjang aku menyimpannya dikantong celanaku tepatnya disebelah kanan.
Aku suka ketika dia lagi ngedumel, wajahnya itu yang membuat aku menyukainya. Dia suka dimanja, kalau tidak dimanjain nanti ngedumel kaya marmut yang habis mandi hahaha
waktu bilingku sudah habis, aku mau pulang dulu kerumah. Bapak aku juga manggil ke warnet tadih, katanya sih ada keperluan khusus, biasanya kalau ada keperluan khusus aku harus datang dan tak boleh telah. Yasudah aku mau pulang dulu, lain waktu akan aku ceritakan lagi
" Aku akan membuat kalian cemburu, secara perlahan " jangan lupa dishare tentang blog ini
Dunia itu indah, nikmati saja yang ada. Kalaupun kamu tidak merasakan indah didunia ini. Aku saranin, liatlah kedepan jangan kebelakang, nanti jatuh.
Kamis, 3 November 2016
SALAM HANGAT PENULIS YANG GAK JELAS :
0 comments:
Post a Comment